Modifikasi Extreme Yamaha Mio - Karena virus low rider telah terlalu menjamur di Magelang, maka Bowo Saputro coba mencari sesuatu yang baru. "Maklum kalau cuma modal mundur sudah banyak yang mengikuti. Maka saya tambah sistem audio di Mio ini," buka Bowo tentang ubahan di Yamaha Mio-nya ini.
Sebagai dedengkot M2C (Magelang Mio Community), Bowo ingin menyenangkan para temannya. "Kalau lagi ngumpul di alun-alun sepertinya ada yang kurang jika hanya ngobrol. Makanya perlu musik sebagai penghangat suasana," bebernya tentang alasan instalasi peranti bebunyian di skubeknya itu.
Karena benar-benar mengejar suara, pemilihan komponen dan jalurnya juga diperhatikan. Misalnya saja untuk suara yang bagus, dia menggunakan dua power. Satu power untuk subwoofer dan satu lagi untuk mid. "Dengan adanya dua power ini, kualitas suara yang keluar jadi lebih bagus daripada satu yang dipaksakan," cuap pria yang juga berbisnis HP ini.
Untuk subwoofer, menggunakan model monoblok dari Quad Audio. Sedangkan untuk mid dan tweeter pakai Oxygen 4 channel. Memang untuk penempatannya akan memakan tempat lumayan luas. Tapi itu tentu sudah diperhitungkan.
"Semuanya diletakkan di atas dek. Konstruksinya dijamin kuat dengan dibaut hingga rangka dan lapisan luarnya menggunakan fiberglass," tambah pria 29 tahun ini.
Di bagian itu memang sudah terlihat sangat penuh. Sebab bukan hanya ada power, tapi juga perangkat bebunyian lain. Misal saja subwoofer dari JBL berukuran 10 inci. Dimensi penghasil suara bas itu memang lumayan besar. Telebih lagi masih ditambah dengan 2 unit mid dan 2 buah tweeter. “Memang jika riding kemudi menjadi agak berat dan untuk posisi kaki sedikit terganggu," akunya jujur.
Tapi, sekali lagi atas nama hobi dan kesenangan ya dilakoni saja. Sebenarnya tanpa audio sekalipun motor ini sudah cukup bikin heboh Magelang. Pasalnya ubahan low rider yang dilakukan bukan sembarangan. Bukan hanya sekadar mundur tapi bodi juga sudah dirombak.
Roda belakang dibuat mundur 17,5 cm dibandingkan kondisi awal. "Sengaja tidak terlalu panjang karena buat pelek lebar 5,5 inci mundur segitu sudah aman," lanjut pria yang juga terima servis barang elektronik di kotanya ini.
Jika umumnya banyak yang melakukan ubahan dengan memindahkan sok belakang ke tengah, Bowo malah ke kanan. "Sebab kalau terlalu maksa di tengah, suspensi terasa sangat keras. Kalau di pinggir seperti ini, masih rada lumayan nyaman," tambahnya lagi.
Untuk pemilihan komponen, dia menggunakan copotan monosok dari Yamaha Jupiter MX 135LC. Rupanya bukan hanya sok MX yang bikin dirinya kepincut. “Head lamp baru juga pakai punya MX yang taunya cocok sama model bodi depan baru," terangnya sumringah.
Akibat dari itu, posisi lampu sekarang memang sudah harus digeser ke bawah. Itu akibat penggunaan setang telanjang.
DATA MODIFIKASI
Pelek depan : Custom 3,5x14 inci
Ban depan : Blackstone 120/60-14
Pelek belakang : Custom, 5,5 x 14 inci
Ban belakang : Delitire 140/60-14
Setang : Renthal
Penulis/Foto : Nurfil/Ade
Sangat mudah, aman dan nyaman untuk membeli motor pada kami secara Kredit maupun Cash, karena kami menerapkan sistem pembayaran di tempat, yaitu "DP/Pembayaran dilakukan Pada Saat Motor Anda Terima"Sebelum membeli motor secara Kredit atau Tunai / Cash , kami sarankan
untuk terlebih dahulu klik disini
Karena benar-benar mengejar suara, pemilihan komponen dan jalurnya juga diperhatikan. Misalnya saja untuk suara yang bagus, dia menggunakan dua power. Satu power untuk subwoofer dan satu lagi untuk mid. "Dengan adanya dua power ini, kualitas suara yang keluar jadi lebih bagus daripada satu yang dipaksakan," cuap pria yang juga berbisnis HP ini.
Untuk subwoofer, menggunakan model monoblok dari Quad Audio. Sedangkan untuk mid dan tweeter pakai Oxygen 4 channel. Memang untuk penempatannya akan memakan tempat lumayan luas. Tapi itu tentu sudah diperhitungkan.
"Semuanya diletakkan di atas dek. Konstruksinya dijamin kuat dengan dibaut hingga rangka dan lapisan luarnya menggunakan fiberglass," tambah pria 29 tahun ini.
Di bagian itu memang sudah terlihat sangat penuh. Sebab bukan hanya ada power, tapi juga perangkat bebunyian lain. Misal saja subwoofer dari JBL berukuran 10 inci. Dimensi penghasil suara bas itu memang lumayan besar. Telebih lagi masih ditambah dengan 2 unit mid dan 2 buah tweeter. “Memang jika riding kemudi menjadi agak berat dan untuk posisi kaki sedikit terganggu," akunya jujur.
Tapi, sekali lagi atas nama hobi dan kesenangan ya dilakoni saja. Sebenarnya tanpa audio sekalipun motor ini sudah cukup bikin heboh Magelang. Pasalnya ubahan low rider yang dilakukan bukan sembarangan. Bukan hanya sekadar mundur tapi bodi juga sudah dirombak.
Roda belakang dibuat mundur 17,5 cm dibandingkan kondisi awal. "Sengaja tidak terlalu panjang karena buat pelek lebar 5,5 inci mundur segitu sudah aman," lanjut pria yang juga terima servis barang elektronik di kotanya ini.
Jika umumnya banyak yang melakukan ubahan dengan memindahkan sok belakang ke tengah, Bowo malah ke kanan. "Sebab kalau terlalu maksa di tengah, suspensi terasa sangat keras. Kalau di pinggir seperti ini, masih rada lumayan nyaman," tambahnya lagi.
Untuk pemilihan komponen, dia menggunakan copotan monosok dari Yamaha Jupiter MX 135LC. Rupanya bukan hanya sok MX yang bikin dirinya kepincut. “Head lamp baru juga pakai punya MX yang taunya cocok sama model bodi depan baru," terangnya sumringah.
Akibat dari itu, posisi lampu sekarang memang sudah harus digeser ke bawah. Itu akibat penggunaan setang telanjang.
DATA MODIFIKASI
Pelek depan : Custom 3,5x14 inci
Ban depan : Blackstone 120/60-14
Pelek belakang : Custom, 5,5 x 14 inci
Ban belakang : Delitire 140/60-14
Setang : Renthal
Penulis/Foto : Nurfil/Ade
untuk terlebih dahulu klik disini